Energi Biomassa dalam Perspektif Maslahah dan Ekonomi Sirkular

Mahasiswa Institut Teknologi PLN

11/8/20252 min read

Energi biomassa merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang bersumber dari bahan organik, seperti limbah pertanian, dedaunan, kayu, kotoran hewan, hingga sampah dapur rumah tangga. Di tengah meningkatnya kebutuhan energi global dan kekhawatiran terhadap pemanasan global, biomassa tampil sebagai salah satu opsi solusi yang realistis untuk dikembangkan. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, pemanfaatan biomassa di Indonesia bukan hanya memungkinkan, tetapi juga strategis bagi masa depan ketahanan energi nasional.​

Potensi biomassa sangat besar karena bahan bakunya tersebar hampir di seluruh wilayah. Limbah pertanian seperti jerami, sekam padi, batang jagung, dan serbuk kayu selama ini sering kurang dimanfaatkan, bahkan kerap dibakar secara terbuka sehingga menimbulkan polusi udara. Melalui penerapan teknologi yang tepat, berbagai limbah tersebut dapat diolah menjadi sumber energi bernilai, misalnya dalam bentuk briket biomassa atau biofuel untuk kebutuhan memasak maupun keperluan industri.​

Salah satu bentuk teknologi biomassa yang paling banyak digunakan adalah biogas. Biogas dihasilkan melalui proses fermentasi anaerob bahan organik seperti kotoran sapi, kambing, maupun sampah dapur rumah tangga. Gas metana yang terbentuk kemudian ditangkap dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar energi. Di sejumlah desa di Indonesia, pemanfaatan biogas terbukti mampu mengurangi ketergantungan pada gas LPG dan kayu bakar, sekaligus menekan bau limbah dan menghasilkan pupuk organik berkualitas untuk lahan pertanian.​

Manfaat biomassa tidak hanya dirasakan dalam bentuk penyediaan energi, tetapi juga dari aspek lingkungan hidup. Pemanfaatan biomassa membantu mengurangi penumpukan sampah organik, menekan pencemaran, dan membatasi pelepasan gas metana ke atmosfer. Jika dibiarkan membusuk, limbah organik akan melepaskan metana yang memiliki efek rumah kaca jauh lebih besar dibandingkan karbon dioksida. Dengan mengonversi limbah ini menjadi energi, masyarakat memperoleh pasokan energi sekaligus ikut berperan dalam upaya pengurangan dampak pemanasan global.​

Dari sisi ekonomi, pengembangan biomassa membuka peluang usaha baru di tingkat lokal. Kegiatan seperti produksi briket biomassa, penyediaan dan perawatan instalasi biodigester, pengelolaan sampah organik, hingga usaha pupuk kompos dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Petani dapat mengolah residu hasil panen menjadi produk bernilai jual, sedangkan peternak bisa mengonversi kotoran hewan menjadi energi dan pupuk, sehingga terbentuk suatu ekonomi sirkular yang memaksimalkan pemanfaatan limbah agar tetap memiliki nilai dan tidak terbuang percuma.​

Dalam perspektif nilai-nilai Islam, pemanfaatan biomassa selaras dengan ajaran Al-Qur’an dan sunnah. Islam memandang alam sebagai amanah yang harus dijaga dan dipelihara dengan penuh tanggung jawab. Dalam QS Al-A’raf ayat 31, Allah melarang sikap israf atau pemborosan, yang dapat dimaknai sebagai dorongan kuat untuk menghindari penyia-nyiaan sumber daya. Pemanfaatan biomassa sebagai energi adalah wujud konkret pengurangan pemborosan, karena limbah yang sebelumnya terabaikan diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.​

Islam juga mengajarkan konsep khalifah fil ardh, yakni tugas manusia sebagai penjaga dan pengelola bumi. Mengelola limbah dengan baik dan memanfaatkannya sebagai sumber energi merupakan bagian dari tanggung jawab moral untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Pengembangan energi biomassa mencerminkan konsep maslahah, yaitu menghadirkan manfaat luas bagi masyarakat, karena energi yang murah, bersih, dan ramah lingkungan membawa kebaikan di bidang ekonomi, sosial, dan kesehatan.​

Selain itu, konsep thayyib dalam Islam—yang merujuk pada sesuatu yang baik, bersih, dan bermanfaat—juga tercermin dalam pemanfaatan energi biomassa. Energi yang bersumber dari biomassa umumnya memiliki tingkat polusi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi tinggi. Dengan demikian, biomassa mendorong penggunaan energi yang lebih “bersih” dalam konteks lingkungan dan lebih sejalan dengan prinsip penjagaan kebersihan yang kuat ditekankan dalam ajaran Islam.​

Dengan mempertimbangkan berbagai manfaat tersebut, energi biomassa merupakan pilihan yang layak dikembangkan secara lebih serius. Melalui dukungan teknologi sederhana maupun modern, biomassa dapat diterapkan mulai dari skala rumah tangga hingga skala industri besar. Apabila potensinya terus digali dan dioptimalkan, biomassa berpeluang menjadi salah satu tulang punggung sistem energi masa depan Indonesia yang berkelanjutan dan membawa keberkahan, baik dari sisi material maupun spiritual.